Jumat, 26 Maret 2010

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

Ukuran dalam epidemiologi meliputi ukuran frekuensi penyakit, ukuran efek pemaparan dan ukuran potensi dampak.
Ukuran frekuensi penyakit menggambarkan ukuran deskriptif kejadian penyakit, cacat atau kematian pada suatu populasi. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan prevalens dan insidens.
Ukuran efek pemaparan menganalisa besar korelasi determinan dengan efek suatu kejadian atau penyakit. Korelasi tersebut diukur menggunakan resiko relatif (RR) dan rasio odds (OR).
Ukuran potensi dampak menganalisa pengaruh (kontribusi) factor determinan terhadap efek kejadian penyakit dalam populasi tertentu. Pengaruh tersebut berguna untuk memprediksi efikasi atau efektivitas suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu. Pengukuran besar pengaruh tersebut menggunakan prosentase resiko pengaruh dan resiko pengaruh populasi.
Dalam membahas ukuran frekuensi penyakit perlu dipahami komponen ukuran dasar epidemiologi yaitu pembilang (nominator) dan penyebut (denominator). Pembilang dalam ukuran dasar frekuensi penyakit adalah frekuensi kasus yang diamati sedangkan penyebut adalah jumlah populasi yang beresiko terkena penyakit tersebut.
Beberapa ukuran dasar frekuensi penyakit antara lain: proporsi, rasio dan angka kejadian (rate). Sedangkan ukuran frekuensi penyakit sendiri meliputi insidensi (jumlah kasus baru dalam periode tertentu) dan prevalensi (jumlah kasus yang ada pada saat tertentu yang meliputi kasus lama dan kasus baru).
(Disarikan setelah menyimak Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan, Wahyudin Rajab, M.Epid, 2009)